23 Desember 2009

Kisah Bumi Dan Langit

Adapun terjadinya peristiwa Isra' dan Mi'raj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerena Alloh SWT telah menghiasi aku dengan berbagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung dan lain-lain. "Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerena matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan surga ada padaku. "Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan sholihin (orang-orang yang baik)."

Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Alloh seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku." Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Alloh SWT dengan berkata, "Ya Alloh, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soal bumi, oleh karena itu aku minta kepada-Mu ya Alloh supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Alloh SWT mengabulkan permintaan langit, kemudian Alloh SWT memberi wahyu kepada Jibril AS pada malam tanggal 27 Rajab, "Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."Jibril AS bertanya, "Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?" Alloh SWT berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Surga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu." Kemudian Jibril AS pun pergi dan dia melihat 40.000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Surga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40.000 buraq itu, Jibril AS melihat pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibril AS menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan." Berkata Jibril AS, "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu." Kemudian Jibril AS memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad SAW. Wallahu'alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah SAW dalam perjalanan Isra' dan Mi'raj.

0 komentar:

Posting Komentar

Share