Jumat, 08 Januari 2010

Kisah Nafsu Yang Bengal Pada Perintah Allah

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijriah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan akal, maka Allah SWT telah berfirman yang artinya : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kepada Allah SWT, kemudian Allah SWT berfirman yang artinya: "Wahai akal berbaliklah engkau !", lalu akal pun berbalik. Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang artinya: "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang naif dan lemah."

Lalu Allah SWT berfirman yang artinya: "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau." Setelah itu Allah SWT menciptakan nafsu, dan berfirman Allah SWT kepadanya yang artinya: "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya berdiam diri. Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang artinya: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau." Setelah itu Allah SWT menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah SWT berfirman yang artinya: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah SWT menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah SWT berfirman yang artinya: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah Tuhanku." Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dari sebab itulah maka Allah SWT mewajibkan puasa. Dalam kisah ini dapatlah kita ketahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh karena itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi celaka.

0 komentar:

Posting Komentar

Share