13 Juli 2012

Kapan Telat Shalat Jumat Harus Shalat Zuhur?

Orang yang menghadiri jumatan, tidak disyaratkan harus mendapatkan khutbahnya imam. Andaikan ada orang yang datang telat, sehingga baru bisa bergabung ketika iqamah, maka dia cukup melaksanakan shalat dua rakaat, sebagaimana yang dilakukan oleh imam. Karena orang ini dianggap mendapatkan Jumatan.

Lalu kapan batasan seseorang dianggap mendapatkan Jumatan, sehingga dia hanya cukup shalat dua rakaat?

Ibnu Rusyd mengatakan,

فَإِنَّ قَوْمًا قَالُوا: إِذَا أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْجُمُعَةِ فَقَدْ أَدْرَكَ الْجُمُعَةَ، وَيَقْضِي رَكْعَةً ثَانِيَةً، وَهُوَ مَذْهَبُ مَالِكٍ، وَالشَّافِعِيِّ، فَإِنْ أَدْرَكَ أَقَلَّ صَلَّى ظُهْرًا أَرْبَعًا. وَقَوْمٌ قَالُوا: بَلْ يَقْضِي رَكْعَتَيْنِ أَدْرَكَ مِنْهَا مَا أَدْرَكَ، وَهُوَ مَذْهَبُ أَبِي حَنِيفَةَ.

“Sebagian ulama berpendapat, jika makmum mendapatkan satu rakaat shalat Jumat (bersama imam) maka dia mendapat Jumatan, sehingga dia hanya mengganti satu rakaat. Namun jika dia mendapatkan kurang dari satu rakaat (bersama imam), maka dia wajib shalat zuhur, 4 rakaat. Ini adalah pendapat Imam Malik dan Imam As-Syafi’i.

Sementara ulama lain berpendapat, makmum (yang masbuq) hanya mengganti dua rakaat, selama dia masih mendapatkan bagian apapun dari (shalatnya imam). Ini adalah pendapat Abu Hanifah. (Bidayatul Mujtahid, 1:199)

Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat Imam Malik dan Imam As-Syafi’i, sebagaimana keterangan Syekh Abdul Aziz Ibnu Baz berikut:

إذا لم يدرك المسبوق من صلاة الجمعة إلا السجود أو التشهد ، فإنه يصلي ظهرا ولا يصلي جمعة . لأن الصلاة إنما تدرك بركعة؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((من أدرك ركعة من الصلاة فقد أدرك الصلاة)) وقوله صلى الله عليه وسلم: ((من أدرك ركعة من الجمعة فليضف إليها أخرى وقد تمت صلاته)) فعلم بهذين الحديثين أن من لم يدرك ركعة من الجمعة فاتته الجمعة وعليه أن يصلي ظهرا . والله ولي التوفيق .

“Apabila makmum masbuk shalat Jumat hanya mendapatkan sujud dan tasyahud, maka dia shalat zuhur dan tidak shalat Jumat (2 rakaat). Karena status shalat hanya bisa didapatkan (setelah mengerjakan) satu rakaat. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

من أدرك ركعة من الصلاة فقد أدرك الصلاة

“Siapa yang mendapatkan satu rakaat shalat maka dia sudah dianggap mendapatkan shalat.” (HR. Bukhari 546 dan Muslim 954)

Demikian pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

من أدرك ركعة من الجمعة فليضف إليها أخرى وقد تمت صلاته

“Siapa yang mendapatkan satu rakaat shalat Jumat maka hendaknya dia tambahkan rakaat yang lain, sehingga shalat Jumatnya sempurna.” (HR. An-Nasai dan At-Turmudzi)

Dari dua hadis ini diketahui bahwa orang yang tidak mendapatkan satu rakaat jumatan bersama imam maka dia tidak mendapatkan jumatan, sehingga dia wajib shalat zuhur.

Allahu waliyyut taufiq

Sumber: http://www.konsultasisyariah.com/mengganti-shalat-jumat-dengan-shalat-dzuhur/#ixzz20SgCcy1e

0 komentar:

Posting Komentar

Share