Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang yang telah datang dan berjumpa dengan Rosulullah SAW kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
"Ya Rosulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan susah untuk meninggalkannya. " Maka Rosulullah menjawab : "Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup akan meninggalkan berkata bohong?"
"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Setelah itu, dia pun pulang ke rumahnya.
Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan minum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia selalu berupaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rosulullah SAW.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rosulullah SAW lelaki itu berkata di dalam hatinya :
"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rosulullah itu."
Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rosulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecilnya. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rosulullah SAW dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rosulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan.... sesungguhnya di dalam pesan Rosulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."
Setelah dia berjuang melawan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu menang di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak hari itu mulailah babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rosulullah SAW, hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang sholeh dan mulia.
"Ya Rosulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan susah untuk meninggalkannya. " Maka Rosulullah menjawab : "Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup akan meninggalkan berkata bohong?"
"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Setelah itu, dia pun pulang ke rumahnya.
Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan minum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia selalu berupaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rosulullah SAW.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rosulullah SAW lelaki itu berkata di dalam hatinya :
"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rosulullah itu."
Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rosulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecilnya. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rosulullah SAW dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rosulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan.... sesungguhnya di dalam pesan Rosulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."
Setelah dia berjuang melawan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu menang di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak hari itu mulailah babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rosulullah SAW, hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang sholeh dan mulia.
0 komentar:
Posting Komentar