29 Maret 2012

Mabuk Dalam Cinta Terhadap Allah SWT

Dikisahkan dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa AS berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Ketika pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa AS berada di hadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa AS, kamu mintalah kepada Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku sebesar semut Jarrah cintaku kepada-Nya." 
Berkata Nabi Isa AS, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat Jarrah itu." 

Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa AS, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah." Oleh karena keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa AS pun berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa AS berdoa maka beliau pun pergi dari situ. 

Selang beberapa lama Nabi Isa AS datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa AS tidak dapat bertemu dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa AS pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung. 

Setelah Nabi Isa AS mendengar penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu." Setelah Nabi Isa AS berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa AS pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa AS. "Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya." 

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.
  1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
  2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.
  3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.
Rasulullah SAW telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima   :
  1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
  2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
  3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
  4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
  5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."

0 komentar:

Posting Komentar

Share